Aksarakata Gelar ORASI di Bulan Ramadhan, Soroti Persoalan Pendidikan

ONLINE – Media Aksarakata terus berupaya menyoroti berbagai hal yang ada di Indonesia, terkhusus dunia pendidikan. Perhatian tersebut dituangkan ke dalam acara Obrolan Seputar Indonesia (Orasi), pada Selasa (12/3/2024) pukul 21.00 WIB, disiarkan melalui live streaming di Instagram.

Pada Orasi kali ini mengangkat tema “Ngobrolin Pendidikan yang Ada di Indonesia”, menghadirkan Aziz Patiwara selaku Aktivis Tangerang yang sering sekali menyoroti berbagai permasalahan termasuk masalah pendidikan yang ada di lingkungannya dan dipandu oleh Host, Tam Lihe nama pena dari Hamzah Sutisna selaku Pegiat Literasi yang ada di Wilayah Banten.

Forum ORASI kali ini menyoroti permasalahan dan isu-isu pendidikan yang sudah majemuk dan meluas, namun belum ada titik temu yang mampu menyelesaikan masalah pendidikan di Indonesia ini.

Dalam kesempatan ini, Aziz Patiwara mengatakan pendidikan baginya sangat penting untuk ditingkatkan agar menciptakan orang-orang yang berkualitas sesuai dengan tujuan bangsa kita yang tertera dalam UUD.

“Kita harapkan untuk pendidikan lebih baik lagi, terutama yang paling mendasar adalah dari kualitas guru atau pendidiknya,” ungkap Aziz

Dalam mengkritisi pendidikan, Aziz juga menyinggung soal adanya gelontoran dana pendidikan yang dianggarkan di tahun 2024 ini.

“Anggaran sekitar 665 Triliun, sungguh anggaran yang tidak main-main, namun di lapangan sering sekali kurang tepat sasaran,” kritiknya

Masih kata Aziz, ia menyoroti banyaknya anggaran yang kurang tepat sasaran seperti  KIP, dan lain-lain

“KIP ini sering sekali di dapati oleh orang-orang yang ekonominya memadai,” Tegas Aziz.

Kiri: Tam Lihe (Host), Kanan: Aziz Patiwara (Speaker)

Sementara itu Host acara Tam Lihe mengatakan dengan adanya program dari Kemendikbud yakni Kurikulum Merdeka Belajar, seharusnya dapat memberikan kemerdekaan untuk siswa maupun guru, namun realita dilapangan tidak demikian.

“Seringnya gunta-ganti kurikulum merupakan bentuk perwujudan bahwa kita belum siap dalam memajukan Pendidikan di Indonesia,” bebernya.

Bahkan Tam Lihe mengkritisi adanya perubahan kurikulum yang terjadi seolah menjadi ladang jualan para pemimpin yang bisa dengan seenaknya mengklaim bahwa itu adalah dedikasinya terhadap negara.

“Saya kira betul apa yang pernah dikatakan oleh Guru Gembul dalam salah satu podcastnya di TCI yang menerangkan bahwa pendidikan kita adalah korban, korban dari pemimpin yang tidak paham akan pendidikan,” tegasnya.

Terakhir Aziz Patiwara selaku speaker pada live streming tersebut berharap adanya evaluasi dan pembenahan terhadap pendidikan itu sendiri, terutama para pengajar atau pendidik yang benar-benar harus bermutu.

“Sehinga jelas tujuan dari mencerdaskan kehiduapan bangsa itu mampu terwujud secara nyata,” pungkasnya.|Hz

Loading

Share: