Tangerang, 31 Januari 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama (NU), Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Purworejo melaksanakan ziarah ke makam sejumlah ulama NU dan tokoh penyebar ajaran Islam di Purworejo.
Koordinator kegiatan, M. Fanul Muslimin, menyatakan bahwa mereka akan menziarahi beberapa tempat diantaranya: makam Tuan Guru R.M. Mansyur Muhyidin Ar-Rofi’I, makam K.H.R. Damanhuri, makam Syaikh Abdul Jalal, dan makam K.H.R. Imam Puro.
“Alhamdulillah seluruh rangkaian kegiatan ziarah ini dapat berjalan lancar” ujar Fanul.
Acara ini bertepatan dengan awal bulan Sya’ban, dimana ziarah kubur adalah tradisi tersendiri di kalangan anggota NU. Ziarah kubur bukan hanya sarana untuk mendoakan tetapi juga bentuk refleksi kita dalam menghormati jasa-jasa para ulama yang telah wafat. Fatkhu Rohman, Mandataris Ketua PC PMII Purworejo, menekankan pentingnya menjaga tradisi NU ini sambil terus mengenang dan mengambil pelajaran dari kehidupan para ulama.
“Ziarah ini tidak hanya melestarikan tradisi NU, tetapi juga momen untuk mendoakan, mengenang, dan belajar dari para ulama,” tambah Fatkhu.

Fatkhu menjelaskan bahwa ulama yang diziarahi dalam kegiatan ini memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Purworejo dan memberikan kontribusi besar bagi NU. Salah satu ulama yang diziarahi adalah K.H. Nawawi yang dimakamkan di Bulus. K.H. Nawawi dikenal sebagai pendiri JATMAN, sebuah organisasi afiliasi NU yang berfokus pada pengembangan tarekat.
“K.H. Nawawi sangat berperan dalam pendirian JATMAN. Kami juga mengunjungi makam K.H.R. Imam Puro, seorang ulama terkemuka di Jawa selatan,” jelas Fatkhu.
Selain K.H. Nawawi dan K.H.R. Imam Puro, makam lain yang diziarahi adalah makam Tuan Guru R.M. Mansyur Muhyidin Ar-Rofi’I, K.H.R. Damanhuri, dan Syaikh Abdul Jalal. Kunjungan ke makam-makam ini menjadi pengingat akan jasa-jasa besar para ulama dalam menyebarkan ajaran Islam dan memperkuat Jam’iyyah Nahdlatul Ulama di Purworejo.
PC PMII Purworejo berharap bahwa tradisi keagamaan serupa tetap lestari di era sekarang sesuai dengan paradigma “al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah.” kegiatan seperti ini tentunya dapat dijadikan sebagai kontemplasi dalam menyerap spirit keagamaan melalui semangat perjuangan para ulama pendahulu.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para anggota PMII dan masyarakat Purworejo dapat terus mengenang dan mengambil inspirasi dari kehidupan dan perjuangan para ulama. Kegiatan ziarah kubur juga menjadi momen untuk memperkuat kebersamaan dan kekompakan di antara anggota NU dalam rangka menjaga dan melestarikan ajaran serta tradisi yang telah diwariskan oleh para ulama terdahulu. (red)
Kontributor : Muhaimin