HUJAN deras kembali mengguyur Kabupaten Tangerang dengan intensitas yang bervariasi. Meskipun hujan kali ini sebenarnya tidak begitu ekstrem, dampaknya tetap bisa bikin “nangis”. Hampir semua jalan protokol di kabupaten ini macet parah, sampai-sampai rasanya seperti jalanan lumpuh. Kemacetan parah saat hujan deras? Sepertinya sudah jadi “tradisi” rutin yang berulang tanpa solusi nyata.
Belakangan, kita sering mendengar bahwa Jakarta bisa tenggelam karena kenaikan permukaan air laut. Tapi, kalau dilihat-lihat, Kabupaten Tangerang justru punya potensi “tenggelam” dengan caranya sendiri, tenggelam dalam macet dan banjir, semua karena manajemen infrastruktur yang tidak optimal dan sistem drainase yang kacau. Hujan deras hanya jadi pemicu tambahan buat potensi bencana macet ini. Tak perlu lama, jalanan yang padat seketika berubah menjadi lautan kendaraan yang hanya bisa merayap bak siput.
Masalah utamanya jelas sudah jelas yaitu infrastruktur di Kabupaten Tangerang belum siap menampung air hujan deras. Drainase yang kurang memadai jadi salah satu biang keladi banjir lokal, ditambah lagi kemacetan makin menjadi karena minimnya alternatif transportasi publik yang nyaman dan andal. Pembangunan pesat kawasan perumahan dan pusat perdagangan pun memperparah keadaan, karena pertumbuhannya tidak diimbangi dengan pengembangan jalan atau ruang terbuka hijau yang cukup.
Langkah Konkret yang Perlu Diambil:
1. Revitalisasi Drainase: Pemerintah Kabupaten Tangerang perlu segera merombak dan memperbaiki sistem drainase, memastikan aliran air tetap lancar saat hujan. Tanpa ini, banjir dan genangan akan terus mengganggu aktivitas warga.
2. Perkuat Transportasi Publik: Agar warga tak perlu terus-terusan mengandalkan kendaraan pribadi, diperlukan sistem transportasi publik yang aman, nyaman, dan terjangkau. Pengembangan bus Trans Tangerang, kereta ringan, dan angkutan berbasis online harus benar-benar diperkuat.
3. Perencanaan Kota yang Matang: Pembangunan wilayah Kabupaten Tangerang harus mengedepankan perencanaan kota yang berkelanjutan. Ruang terbuka hijau, jalur jalan yang memadai, dan sistem transportasi terintegrasi perlu jadi prioritas agar tekanan pada infrastruktur jalan bisa berkurang.
4. Edukasi dan Sosialisasi: Pemerintah juga perlu memberi edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan saluran air. Kalau drainase mampet karena sampah, ya yang rugi kita semua.
Tanpa langkah konkret buat menanggulangi masalah ini, siap-siap saja warga Kabupaten Tangerang harus sabar menua di jalanan, menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari dalam kemacetan yang makin hari makin melelahkan.